Forum satgas advokasi mahasiswa UNM menerbitkan laporan awal tentang pola kekerasan kolektif yang dialami mahasiswa baru pada masa pengenalan kampus. Laporan tersebut dihimpun dari 312 testimoni yang dikumpulkan selama tiga bulan melalui kanal anonim dan klinik konsultasi.
Koordinator forum, Rizka Mahardika, menegaskan bahwa temuan ini menjadi dasar tuntutan audit menyeluruh kepada pimpinan universitas. “Kami tidak ingin berhenti pada sanksi personal. Kampus harus mengaudit ulang semua prosedur kemahasiswaan yang memberi ruang praktik kekerasan,” ujarnya usai konferensi pers.
Satgas advokasi juga menyiapkan paket rekomendasi kebijakan lengkap dengan alur pelaporan, mekanisme pendampingan, dan modul pendidikan kesetaraan. Mereka berharap rektorat mengesahkan rekomendasi tersebut sebelum penerimaan mahasiswa baru tahun depan agar budaya kekerasan tidak lagi berulang.